Rabu, 23 Maret 2011

khutbah Jum'at

فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلاً وَلْيَبْكُوْا كَثِيْرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Allah swt berfirman, “maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. “ (QS. At Taubah:82). Tertawa dan menangis adalah 2 kebutuhan dasar manusia yang dibawa sejak lahir. Kebutuhan-kebutuhan ini akan senantiasa menyertai manusia hingga ajal menjemput.
                Tertawa dikenal sebagai ekspresi kegembiraan sementara menangis adalah ekspresi kesedihan.             
                Manusia dilarang untuk menangis dan tertawa sesukanya. Ada batasan-batasan yang mesti dipatuhi untuk mengekspresikan hal tersebut. Seperti yang disebut di ayat di atas, Allah swt memerintahkan manusia untuk memperbanyak tangis dan mengurangi tertawa. Islam menempatkan Rasulullah saw sebagai contoh. Dalam kehidupan beliau, tidak pernah beliau tertawa berlebihan, apalagi terbahak-bahak. Rasulullah saw lebih banyak mengisi hidupnya dengan senyum. Meski demikian, beliau tetap mempunyai rasa humor.
                Berlebihan, entah itu tertawa ataupun menangis, tidaklah baik. Allah swt berfirman, “
اِنّهُ لَايُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Al ‘araf: 31).
                Mengekspresikan tawa atau kegembiraan secara berlebihan bisa menumpulkan daya pikir dan mematikan hati. Siapapun akan mengidap penyakit-penyakit ini bila gemar mengekploitasi hati. Banyak contoh  di tengah kehidupan kita. Orang-orang yang gemar bersenang-senang umumnya tidak suka berpikir, hati mereka menjadi rusak, dan suka bermalas-malasan.
                Menangis tidak hanya mengekspresikan kesedihan. Terkadang menangis juga digunakan sebagai ekspresi kegembiraan hati, seperti seseorang yang menangis ketika bertemu orang yang sangat ia kasihi karena telah berpisah sekian lama.
                Perbanyak tangis terutama jika berhubungan dengan taubat, kesalahan, dan dosa. Bagi seorang muslim yang taat, menangis karena takut kepada Allah swt adalah hal yang lumrah dan bisa dia lakukan. Umar bin khatab adalah salah satunya.
                Orang yang banyak tertawa mengekspresikan kegembiraan akan cenderung lupa dengan kesalahan-kesalahannya. Dan mustahil dia akan bisa menangis untuk menyesali dosa, kesalahan-kesalahan yang dia lakukan.
                Sebaliknya, orang yang banyak menangis biasanya orang-orang yang suka merenung akan hakikat penciptaan atas dirinya.
                Dalam hadits Rasulullah disebut, salah satu golongan yang akan dinaungi/mendapat perlindungan dari Allah swt adalah golongan orang yang selalu berzikir di keheningan malam sedang kedua matanya basah, menangis karena takut kepada Allah swt.
                Dalam hadits lain disebut, “ mata yang tidak akan disentuh api neraka adalah mata yang selalu menangis karena takut kepada Allah swt.
Didi Ubaidillah SDIT BIS Serdang Serang

1 komentar: